Mengetahui tingkat kekerasan batu permata sangatlah penting, terutama bagi pengrajin perhiasan yang ingin membantu menentukan pengaturan perhiasan yang tepat agar tidak merusak atau menggores batu permata yang ia miliki. Nah, pentingnya mengetahui tingkat kekerasan batu permata tersebut, akan saya ulas pada artikel dibawah ini.
Masyarakat Indonesia sejak lama dikenal sebagai penggemar jenis batuan alam seperti batu mulia. Banyak dari mereka yang mengoleksi lebih dari satu jenis batu mulia tersebut. Bahkan sangkin cintanya terhadap suatu batu, tidak jarang mereka rela mengeluarkan lebih banyak uang untuk mendapatkannya. Nah, salah satu batu mulia atau batu permata yang banyak di cari oleh pecinta
Jual beli batu permata dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Trend batu permata mengalami peningkatan karena semakin banyaknya orang yang ingin memiliki batu yang memiliki harga jual tinggi ini. Keindahan pada batu permata tak dapat disangkal jika batu tersebut memiliki keindahan dari warna maupun bentuknya. Bahkan tak sedikit batu permata yang dijual dengan harga
Tsavorite merupakan batu permata berwarna hijau yang sangat langka dari varian Grossular Garnet yang terdiri dari calcium aluminium silicate. Batu ini pertama kali ditemukan pada tahun 1967 di Tsavo National Park,Tanzania dan diperkenalkan oleh Tiffany & co. Lokasi pertama kalinya batu ini ditemukan menjadi cikal bakal penamaan batu tersebut.
Batu blue safir merupakan jenis batu permata yang banyak dicari oleh para kolektor batu atau pecinta batu. Warnanya yang biru jernih sangat terlihat indah dan khas yang cocok dijadikan sebagai batu cincin, kalung, gelang dan perhiasan lainnya. Harga batu blue safir ini cukup fantastis di pasaran, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.